Wasit Tarkam di Trowulan Mojokerto Digebuki Suporter

Published by on

Askab PSSI Lakukan Investigasi

TROWULAN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Laga semifinal Hoja Putra Cup 2023 antara Delta Pandawa FC vs Cobra FC Jombang berujung ricuh. Pertandingan yang dihelat di lapangan Desa Watesumpak Jumat (9/6) sore itu diwarnai aksi pengeroyokan asisten wasit oleh suporter setelah Delta Pandawa FC mengunci kemenangan dengan skor 2-1. Meski aksi pengeroyokan tersebut berujung damai di Mapolsek Trowulan, Askab PSSI Mojokerto memastikan bakal melakukan investigasi untuk mengusut insiden tersebut hingga tuntas.

Laga tarkam (antarkampung) tersebut mulanya berlangsung lancar sejak peluit tanda dimulainya pertandingan ditiup wasit utama Seno. Namun, tensi pertandingan di babak kedua makin tinggi dengan adanya sejumlah pelanggaran. Terlebih, setelah klub asal Sidoarjo memastikan kemenangan dengan skor akhir 2-1. Disinyalir kurang puas dengan kepemimpinan wasit Seno yang dinilai merugikan pihak Cobra FC Jombang, sejumlah oknum suporter berupaya mengintimidasi wasit.

Informasi yang berhasil dihimpun, suporter di sisi timur dan utara lapangan menganggap asisten wasit 1 Saifudin Zuhri bereaksi atas intimidasi tersebut dengan melontarkan kata-kata kasar. Meski pertandingan masih berlanjut, namun saat peluit panjang babak kedua berbunyi, amarah suporter tidak terbendung. Meski, sejumlah panitia yang merupakan karang taruna setempat berupa membentengi wasit dari sasaran amukan suporter yang merasa dirugikan.

JADI SASARAN: Asisten wasit Saifudin Zuhri, berupaya meloloskan diri dari amukan suporter yang mengeroyoknya selepas pertandingan, Jumat (9/6) sore. (tangkapan layar Marda Vadetya/JPRM)

Zuhri yang berlari berupaya menyelamatkan diri justru memicu amarah sejumlah suporter. Hingga mengejar dan menghujani hakim garis tersebut dengan sejumlah bogem mentah. Bahkan, laga semifinal itu makin ricuh kala suporter turut melampiaskan ketidakpuasannya pada dua pemian Delta Pandawa FC. Kedua pemain yang tak tahu apa-apa itu turut menerima dan membalas pukulan suporter. Beruntung, aksi pengeroyokan tersebut mampu dikendalikan panitia dan personel gabungan TNI/Polri yang bersiaga di lokasi.

’’Insiden kemarin tidak sampai menimbulkan korban terluka. Sore itu juga kita lakukan mediasi di Mapolsek,’’ ungkap Kapolsek Trowulan Kompol Imam Mahmudi. Setelah kericuhan diredam, petugas mengumpulkan perwakilan pihak terlibat untuk duduk bersama di Mapolsek Trowulan. Di antaranya, tiga orang perwakilan suporter Delta Pandawa FC dan 10 suporter Cobra FC Jombang.

Setelah beberapa lama dimediasi polisi, kericuhan yang disinyalir akibat salah paham tersebut terselesaikan secara kekeluargaan. ’’Karena salah paham saja. Wasit terprovokasi oleh (aksi) penonton (dari Cobra FC Jombang) dan sudah terselesaikan. Sudah tidak ada masalah,’’ beber Kompol Imam.

Namun, kericuhan laga tarkam tersebut berbuntut panjang. Putaran final Hoja Putra Cup 2023 harus ditunda dan berpeluang tidak dilanjutkan. Bahkan, insiden tersebut merembet pada laga trofeo sepak bola putri yang mestinya digelar di lapangan Desa Watesumpak Sabtu (10/6).

Pertandingan tiga tim tersebut akhirnya harus dipindah ke salah satu lapangan di wilayah Jatirejo. ’’Hari ini (kemarin) dirapatkan di Mapolres dengan Kabag Ops. Pertendingan final yang mestinya digelar Minggu (11/6) harus ditunda. Entah nantinya ditiadakan finalnya atau seperti, mungkin masih dicarikan solusinya dengan panitia,’’ tandas Imam.

Terpisah, Ketua Komite Wasit Askab PSSI Mojokerto Sigit Eko Pramono menuturkan, Askab PSSI langsung melakukan investigasi setelah adanya insiden pengeroyokan wasit tersebut. ’’Sore itu juga kami mendapat laporan kalau ada insiden tersebut. Saat itu juga kami tindak lanjuti untuk kita investigasi. Sore ini (kemarin), kita agendakan duduk bersama dengan pihak-pihak bersangkutan untuk kita klarivikasi supaya lebih clear,’’ terangnya.

Pihaknya memastikan, ketiga wasit di laga tersebut merupakan wasit Askab PSSI Mojokerto. Laga tarkam itu pun dipastikan sudah mengantongi izin Askab PSSI dan kepolisian. Namun begitu, adanya insiden tersebut membuka sejumlah kemungkinan adanya dampak yang meluas bagi persepakbolaan Kabupaten Mojokerto. Baik bagi wasit yang terlibat maupun panitia penyelenggara.

BERUJUNG DAMAI: Perwakilan kedua pihak suporter dan wasit sepakat menyelesaikan perkara secara kekeluargaan di Mapolsek Trowulan, Jumat (9/6) malam.

Namun, Sigit masih belum bisa bicara banyak lantaran perlu dilakukannya investigasi dan klarifikasi lanjutan pada pihak terkait. Meski, sejauh ini pihaknya sudah menggali sejumlah keterangan dari beberapa pihak terkait. ’’Saat ini kami masih belum bisa berkomentar banyak karena sedang kita tindak lanjuti. Yang jelas dalam hal ini kami (investigasi dan klarifikasi) kami melibatkan komdis (Komisi Disiplin Askab PSSI) juga untuk menentukan langkah selanjutnya seperti apa,’’ tukas Sigit. (vad/fen)

Categories: Berita

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *