Sterilisasi Bangunan RSUD Soekandar Mojokerto Ditarget Tuntas Sepekan

Published by on

KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Pemerataan bangunan di kawasan lokasi pembangunan dua proyek jumbo dengan total pagu anggaran Rp 82 miliar RSUD Prof dr Soekandar dimulai. Ditargetkan, pembongkaran dan sterilisasi ini berlangsung hingga pekan depan.

Sesuai pantauan di lokasi, setidaknya sebuah alat berat diturunkan untuk melakukan pembongkaran gedung eks SDN Mojosari yang lokasinya di timur rumah sakit. Satu persatu, gedung berjajar itu runtuh dengan gempuran alat berat. Pun demikian dengan gedung IGD lama, para pekerja terlihat sibuk melakukan penurunan atap. Pemerataan ini setelah sebelumnya, kedua proyek sudah ditetapkan pemenang. ’’Setelah ditetapkan pemenang dan penandatanganan kontrak, pihak rekanan langsung melakukan pembongkaran,’’ ungkap pejabat pembuat komitmen (PPK), Isbatuhul Khoirod, kemarin.

Ditargetkan pembongkaran di dua lokasi berbeda ini bisa tuntas pekan depan. Sehingga untuk selanjutnya bisa dilakukan pengerjaan pembangunan. ’’Jadi secepat mungkin, karena dikejar deadline, minggu depan sudah bisa mulai peletakan batu pertama,’’ katanya.

Menurutnya, pembongkaran dilakukan oleh para pemenang lelang. Masing-masing, dimenangkan PT. Suramadu Nusantara Enjiniring asal Surabaya dengan penawaran Rp 33,9 miliar dari pagu Rp 39,9 miliar untuk pembangunan gedung F yang sedianya untuk poli terpadu. Sedangkan, untuk pembangunan gedung IGD terpadu dimenangkan PT Pulau Intan Perdana dari Bogor dengan penawaran Rp 35,8 miliar dari pagu Rp 43 miliar.

Untuk material pembongkaran, lanjut Isbatuhul, untuk sementara ditampung di kawasan GOR yang berada di seberang jalan tak jauh dari lokasi. ’’Setelah nanti pembongkaran rampung, kita datangkan tim aset, tapi secara administrasi sudah selesai. Tinggal tim aset menilai mana-mana yang masih layak, dan tindakan selanjutnya,’’ paparnya.

Perlu diketahui, di eks SDN Mojosari yang lokasinya di timur rumah sakit sedianya untuk poli terpadu. Dibangun dengan konstruksi empat lantai. ’’Jadi, nanti ada 19 pelayanan poli, termasuk dilengkapi medical check up dan hall,’’ tandas Direktur RSUD Prof dr Soekandar, dr Djalu Naskutub.

Pun demikian dengan gedung IGD lama yang berada di sebelah barat juga bakal segera dilakukan pembongkaran untuk pembangunan proyek baru dengan konstruksi empat lantai. Selain pelayanan kegawatdaruratan, juga mengintegrasikan pelayanan obstetri neonatal emergency komprehensif (PONEK), pelayanan kegawatdaruratan bayi, serta kamar operasi emergency. Tak urung selama pembangunan fisik, pelayanan instalasi gawat darurat (IGD) dan poli dilakukan pengalihan. ’’Untuk sementara IGD kita pindah ke bagian sisi timur, sedangkan pelayanan poli kita tarik ke belakang. Kita pindahkan ke gedung utama dengan menempati bekas ruang rawat inap dan kamar operasi lama,’’ tegasnya.

Pengalihan tak lain sebagai upaya pemenuhan layanan terhadap tetap jalan seiring proses pembangunan berlangsung. Setelah banyak pertimbangan, pengerjaan proyek diberi waktu 210 hari. ’’Selama pembangunan, layanan kita fokuskan melalui pintu belakang. Termasuk, parkir kendaraan juga, kecuali emergency ke IGD, tetap ada di depan, tapi beralih ke sisi timur, jaraknya masih jauh dari kawasan proyek,’’ bebernya. (ori/ron)

Categories: Berita

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *