Minim Kompetisi, Judo Kabupaten Mojokerto Perbanyak Randori
KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Menginjak pengujung kuartal kedua masa pemusatan latihan Porprov, tak membuat intensitas latihan atlet judo Kabupaten Mojokerto kendur. Justru, Pengkab Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Mojokerto kini tengah fokus meningkatkan kualitas bertarung para judoka. Walau kini kompetisi judo masih minim, intensitas randori alias sparing maupun latihan bersama bakal ditingkatkan. Agar, skill pejudo andalan tuan rumah bisa terasah tajam.
Pelatih tim judo Kabupaten Mojokerto Agus Harianto menuturkan, sejak Januari hingga saat ini masih belum ada perhelatan kompetisi dan kejuaraan judo yang bisa diikuti. Baik tingkat kota hingga Jawa Timur. ’’Untuk kejurprov juga masih belum. Kabarnya memang akan diadakan, tapi masih belum pasti kapan. Apakah sebelum atau sesudah porprov nanti,’’ ungkapnya.
Padahal, adanya kompetisi dan kejuaraan para judoka bisa mengasah skill dan menambah jam terbang. Berikut bagi para pelatih untuk menguji maupun mengutak-atik strategi. Praktis, randori yang merupakan latihan bebas pun jadi alternatif pilihan. Baik lewat pertarungan internal maupun sparing dengan tim judo lain.
’’Karena sekarang kompetisi masih belum ada, randori yang kita perbanyak. Tapi kalau dengan tim sendiri terus, kurang maksimal. Yang bagus latihan bersama dengan tim daerah lain. Bulan lalu kita latihan bersama Puslatda Jatim di SPN (Polda Jatim), ada tim dari Madura dan Pasuruan juga,’’ bebernya.
Sehingga, selain randori internal kini pihaknya mengejar latihan bersama dengan tim daerah peserta porprov lainnya. ’’Ini yang sedang kami koordinasikan. Atau mungkin nanti kita bisa sesuaikan dengan (agenda) Puslatda Jatim,’’ tambah Agus.
Hal ini dinilai penting guna mendulang medali di Porprov VIII nanti. Sekaligus mematahkan dominasi Surabaya sebagai juara bertahan Porprov VII dengan 3 medali emas. Terlebih, skuad judo Bumi Majapahit yang nanti berlaga di GOR Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto dipatok target medali yang lebih tinggi ketimbang capaian sebelumnya. ’’Yang perlu kita waspadai adalah Surabaya, tapi kita sudah siap untuk tahun ini. termasuk target dua emas walaupun tahun lalu kita dapat 1 emas 1 perak dan 9 perunggu,’’ urainya.
Agus mengatakan, 14 judoka terbaik disiapkan berlaga di kandang sendiri September nanti. Mereka bakal bertanding di sejumlah kelas dari nomor beregu dan perorangan. ’’Yang potensial medali di nomor perorangan putri. Terutama kelas -48 kg yang diisi Nur A’imatus Aziza dan Ade Tria mareta di kelas +78 kg. Mereka peraih emas dan perak tahun lalu. Dan sekarang latihan kita sudah maksimal sepekan enam kali,’’ tukasnya. (vad/fen)
0 Comments