Mengungkap Rahasia Kebahagiaan: Ilmu di Balik Kehidupan yang Memuaskan

Published by on

Oleh: Dzannuroini Citra Amilah Hijjah*

JIKA berbicara tentang kebahagiaan, maka tidak jauh dari sebuah tujuan. Setiap orang pasti memiliki tujuan entah itu tujuan terbesar dalam hidup atau tujuan yang hanya sekedar hari ini makan di mana. Apabila tujuan telah tercapai maka akan muncul sebuah kebahagiaan, jadi kalau ditanya siapa yang paling ingin bahagia? Maka, semuanya akan mengangkat tangan karena setiap orang ingin tujuannya tercapai. Ada banyak cara untuk mendapatkan kebahagiaan entah itu dalam diri sendiri ataupun orang lain. Ada orang yang tujuannya tidak tercapai tapi dia tetap bahagia. Lalu, ada juga orang yang sering menghindari penderitaan agar mendapatkan kebahagiaan.

Kebahagiaan juga bersifat relatif belum tentu saya bahagia anda pun juga bahagia. Tidak sedikit orang yang menjadikan bahagia sebagai motto hidupnya. Jika sudah tahu bahwa efek bahagia sangat berpengaruh untuk hidup, penting untuk tahu faktor-faktor di dalam kebahagiaan serta strategi untuk meningkatkan kebahagiaan selain tercapainya sebuah tujuan.
Apakah anda pernah mendengar istilah ’’bahagialah karena membuat otak jadi sehat’’? Nyatanya ungkapan tersebut benar jika kita mempelajari Psikologi Neurosains dimana bagian-bagian otak sangat berperan penting dalam kebahagiaan.

Dalam Psikologi Neurosains neurotransmitter berperan penting untuk kebahagiaan karena di dalamnya terdapat serotonin, dopamin, dan endorfin, yang terlibat dalam pengaturan suasana hati dan kebahagiaan. Tingkat neurotransmitter ini dalam otak dapat memengaruhi mood dan persepsi kebahagiaan seseorang. Tidak hanya neurotransmitter, di dalam otak kita juga terdapat sistem reward. Ketika kita melakukan hal-hal yang menyenangkan seperti makan makanan yang lezat, bermain, dan mencapai tujuan yang kita inginkan, maka otak akan melepaskan zat kimia yang memberikan sensasi kebahagiaan dan kepuasan. Psikologi Neurosains telah memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana otak berperan dalam pengalaman kebahagiaan. Studi-studi di bidang ini mengidentifikasi beberapa faktor neurosains yang berperan dalam pengalaman kebahagiaan. Oleh karena itu jika kita tidak bahagia mungkin otak kita pun tidak dapat bekerja dengan semestinya.

Kebahagiaan adalah hal yang ingin dicapai setiap orang. Beberapa orang terkadang seringkali menghindari hal-hal negatif utuk menciptakan sebuah kebahagiaan. Namun sebenarnya kebahagiaan bukan hanya tentang penghindaran penderitaan atau kepuasan materi, tetapi juga melibatkan elemen-elemen yang lebih dalam dan berkontribusi pada kualitas hidup seperti yang dijelaskan di psikologi sosial. Ada salah satu konsep dalam bidang ilmu ini yang saya anut, yaitu gratitude atau rasa syukur. Mungkin terdengar sederhana tetapi siapa yang tahu di zaman sekarang apalagi gen z sudah sangat jarang ditemukan orang yang bersyukur pada setiap hal kecil. Kebanyakan mereka hanya bersyukur ketika pencapaian atau tujuan terbesar mereka dalam hidup tercapai. Padahal menghargai dan mengungkapkan rasa syukur untuk hal-hal baik dalam hidup kita dapat meningkatkan kebahagiaan.

Selain bersyukur terdapat beberapa konsep lain menurut Psikologi Sosial yang penting dalam kebahagiaan seperti pemahaman dan penerapan kebijaksanaan dimana menggunakan kebijaksanaan dalam menghadapi tantangan, membuat pilihan hidup yang bijak, dan memiliki perspektif yang positif dapat berkontribusi pada kebahagiaan jangka panjang. Ada juga optimisme dan optimis thinking dimana memiliki pandangan yang optimis tentang masa depan dan mengembangkan pola pikir optimis dapat membantu menghadapi rintangan dan kesulitan dengan lebih baik. Optimisme berperan penting dalam meningkatkan kebahagiaan dan ketahanan mental. Konsep dari Psikologi Sosial ini sangat menarik karena dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari.

Jika sudah membahas beberapa faktor dibalik kebahagiaan dan sudah berusaha menerapkan di kehidupan sehari-hari tetapi tetap tidak bisa Bahagia, maka ada beberapa strategi untuk membantu meningkatkan kebahagiaan, yang pertama yaitu latihan mindfulness. Praktikkan kesadaran diri dan kehadiran di saat ini dengan latihan mindfulness. Luangkan waktu untuk melakukan meditasi, pernapasan yang dalam, atau aktivitas seperti yoga. Mengembangkan kemampuan untuk mengamati pikiran dan emosi tanpa penilaian dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kebahagiaan. Selanjutnya yaitu mulai berolahraga dan hidup sehat. Aktivitas fisik dan menjaga kesehatan tubuh dapat berkontribusi pada kebahagiaan. Olahraga secara teratur dapat meningkatkan produksi endorfin dan meningkatkan suasana hati.

Penting juga untuk memperhatikan pola makan seimbang, tidur yang cukup, dan menghindari kebiasaan yang merugikan kesehatan. Terakhir yang paling penting adalah praktik rasa syukur. Setiap hari, luangkan waktu untuk mencatat setidaknya tiga hal yang anda syukuri dalam hidup. Fokus pada hal-hal kecil dan besar yang membuat Anda merasa berterima kasih. Melakukan praktik rasa syukur secara teratur dapat membantu mengalihkan perhatian pada hal-hal positif dalam hidup dan meningkatkan rasa bahagia.

Kebahagiaan adalah pengalaman subjektif yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk genetik, lingkungan, dan pengalaman hidup individu. Bahagia membawa pengaruh besar untuk sebuah kehidupan. Tiap individu memiliki kebahagiaannya masing-masing, jika anda merasa kurang bahagia cobalah untuk bersyukur karena dengan bersyukur anda menemukan kebahagiaan.

*Mahasiswi Fakultas Psikologi
Universitas Airlangga

Categories: Berita

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *