Kirab Ritual Budaya Kota Mojokerto Lestarikan Kebudayaan, Rawat Keharmonisan
HUT Ke-200 Hok Sian Kiong
KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Kirab Ritual dan Budaya 2023 di Kota Mojokerto berhasil mempersatukan keberagaman yang dikemas dalam kegiatan pawai dalam rangka memperingati HUT Ke-200 TITD Hok Sian Kiong sekaligus hari lahir Makco Thian Shang Sheng Mu Ke-1.063, Minggu (14/5). Agenda yang disemarakkan oleh 51 kelenteng dari berbagai penjuru daerah ini menjadi momentum dalam merawat keharmonisan dan melestarikan kebudayaan.
Kirab diberangkatkan di Kelenteng Hok Sian Kiong, Jalan PB Sudirman, Nomor 1, Kota Mojokerto oleh Wali Kota Ika Puspitasari bersama jajaran forkopimda dan panitia. Ribuan masyarakat antusias menyaksikan pawai yang menempuh rute sepanjang 3,9 kilometer di jantung Kota Mojokerto. ”Kami berterima kasih kepada seluruh peserta yang berjumlah 51 kelenteng dari berbagai kota dari Jawa, Bali, dan Singkawang,” terang Ketua Panitia Kirab Ritual Budaya 2023, Suryanto.
SATUKAN KEBERAGAMAN: Kirab Ritual dan Budaya 2023 yang diselenggarakan TITD Hok Sian Kiong dengan diikuti 51 kelenteng dari berbagai daerah serta pawai lintas agama dan budaya, Minggu (14/5).
Kirab menyuguhkan pawai kiem shien atau patung dewa yang ditandu oleh masing-masing perwakilan kelenteng. Termasuk Makco Thian Shang Seng Mu yang menjadi dewa tuan rumah dari TITD Hok Sian Kiong.
Pawai bendera merah putih dan pancasila menjadi pembuka dalam kirab yang menyajikan beragam seni dan budaya terbesar tahun ini. Selain barongsai, liang-liong, dan tatung, juga diramaikan atraksi bantengan, jepaplok, drum band, hingga pawai tokoh lintas agama. ”Tujuan kami menyelenggarakan kirab ini adalah untuk menambah semangat persatuan, toleransi beragama, dan melestarikan budaya di Kota Mojokerto,” tandas Suryanto.
Sementara itu, Ning Ita, sapaan akrab wali kota mengapresiasi terselenggaranya Kirab Ritual dan Budaya 2023 yang digelar TITD Hok Sian Kiong. Apalagi, event yang diselenggarakan kali ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah 200 tahun berdirinya tempat ibadah tri dharma yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya tersebut. ”Ritual budaya di tahun 2023 adalah ritual budaya yang bisa mempersatukan berbagai latar belakang. Baik etnis, budaya, agama, ras, suku. Namun, seluruh kebhinekaan itu tetap bisa menyatu dengan harmonis dan penuh kekeluargaan di Kota Mojokerto,” ungkapnya.
SATUKAN KEBERAGAMAN: Kirab Ritual dan Budaya 2023 yang diselenggarakan TITD Hok Sian Kiong dengan diikuti 51 kelenteng dari berbagai daerah serta pawai lintas agama dan budaya, Minggu (14/5).
Menurutnya, terselenggaranya Kirab Ritual dan Budaya 2023 sekaligus menjadi perwujudan Kota Mojokerto sebagai kota yang harmonis, aman, nyaman, dan damai. ”Ini akan menjadi satu tonggak sejarah, bahwa di Kota Mojokerto ini akan menjadi barometer kota yang harmonis. Akan menjadi satu rujukan bagi siapa saja untuk bisa belajar bagaimana menciptakan kerukunan,” urainya.
Ning Ita menambahkan, di usianya yang telah menginjak dua abad, Pemkot Mojokerto telah menetapkan Kelenteng Hok Sian Kiong menjadi wisata sejarah sebagai destinasi cagar budaya. Karena itu, dia turut mengajak masyarakat untuk bersama-sama merawat keharmonisan dan kerukunan yang sudah terjalin lama di Kota Mojokerto. ”Mari kita rawat bersama-sama, mari kita sebarkan ke berbagai penjuru negeri ini, termasuk ke berbagai negara. Bahwa ada satu destinasi sejarah yang layak untuk dikunjungi di Kota Mojokerto, yaitu Hok Sian Kiong yang berdiri megah selama 2 abad,” ujar Ning Ita.
HARMONI: Pengunjung memadati rute Kirab Ritual dan Budaya yang digelar dalam rangka memperingati HUT Ke-200 TITD Hok Sian Kiong sekaligus hari lahir Makco Thian Shang Sheng Mu Ke-1.063, Minggu (14/5).
Kirab Ritual dan Budaya 2023 juga berhasil menjadi magnet bagi wisatawan untuk berkunjung ke Kota Onde-Onde. Di sepanjang rute pawai dipadati oleh pengunjung dari berbagai daerah, termasuk tampak juga dari turis mancanegara.
Dari titik start di TITD Hok Sian Kiong, kirab berjalan ke Jalan Letkol Sumarjo menuju Alun-Alun Kota Mojokerto melalui Jalan A. Yani. Pawai berlanjut dengan menyusuri pusat perniagaan di Jalan Mojopahit yang dulu merupakan kawasan Pecinan, kemudian melintas di Jalan Bhayangkara.
Peserta kirab melanjutkan perjalanan dengan melewati Jalan Gajah Mada yang menjadi pusat Pemerintahan Kota Mojokerto. Selanjutnya melewati Jalan HOS Cokroaminoto-Jalan Karyawan Baru-Jalan Niaga hingga titik finis kembali di Kelenteng Hok Sian Kiong.
Selain Hok Sian Kiong, kirab juga disemarakkan oleh peserta dari Kabupaten Mojokerto dan Jombang. Termasuk diikuti sejumlah TITD yang tersebar di daerah Jawa Timur lainnya. Termasuk dari Jawa Tengah dengan peserta dari Kota Semarang, Kudus Pekalongan, Salatiga, Surakarta, hingga Demak.
Kirab Ritual dan Budaya semakin meriah dengan kehadiran kelenteng dari Ibu Kota Jakarta dan Jawa Barat. Bahkan, Pulau Dewata juga menurunkan dua kelompok peserta. Yakni TITD Yuan Wang Miao dan Kongco Pura Taman Gandasari Kwan Kong Bio asal Bali. (ram/ron)
0 Comments