Ini Teknologi Alat Dapur Era Majapahit, Menanak Nasi dengan Periuk Tembikar
BANYAK peneliti sepakat jika masa puncak kriya hasil pengolahan tanah liat adalah di era Majapahit. Berbagai benda dari tanah liat yang diolah dengan baik menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Wilwatikta. Mulai dari bata Majapahitan yang terkenal bisa merekat tanpa semen, arca figurin yang disebut juga sebagai mainan anak kala itu, hingga sejumlah tembikar atau gerabah untuk peralatan dapur.
Ada sejumlah artefak tembikar yang teridentifikasi oleh para peneliti maupun arkeolog sebagai perkakas dapur peninggalan Majapahit. Salah satunya yakni periuk. Periuk merupakan wadah yang fungsi utamanya untuk menanak nasi. Terbilang mirip seperti panci namun terbuat dari tanah liat. ’’Selain bisa sebagai wadah untuk nasi yang sudah matang, waktu itu periuk ini juga sebagai alat untuk menanak nasi,’’ ungkap Kasub Unit Koleksi Pusat Informasi Majapahit (PIM) Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jatim Tommy Raditya D.
Dalam kondisi utuh, periuk peninggalan Wilwatikta punya ukuran beragam. Rata-rata memiliki diameter sekitar 20-25 cm. Bentuknya, bagian dasar membulat. Sedangkan bagian mulut dengan bibir melebar keluar. Warnanya pun khas layaknya tembikar, gerabah, atau terakota dari tanah liat yang merah kecoklatan. Yang tak lain karena hasil proses pembakaran tembikar dengan suhu lebih dari 1000 derajat celcius yang memakan waktu beberapa lama.
Pengolahan tanah liat dan proses pembakaran tersebut membuat periuk tidak pecah maupun bocor saat terpapar api dapur. Yang saat itu masih menggunakan kayu untuk pembakaran dan belum mengenal kompor maupun gas elpiji. ’’Saat itu masih pakai tungku (bahan bakar kayu) yang dari tanah liat juga,’’ papar alumni Fakultas Ilmu Budaya UNAIR ini. Sehingga, menanak nasi dengan periuk pun sangat sederhana. Mulai dari membersihkan beras, menambahkan air pada beras di dalam periuk, hingga menunggu matang menjadi api.
Lantaran mengandalkan kayu bakar, selama memasak kobaran api dalam tungku mesti terjaga agar nasi matang sempurna. Teknologi sederhana ini berbanding terbalik dengan saat ini. Terutama sejak energi listrik digunakan di Indonesia sekitar abad ke-19 Masehi. Adanya rice cooker di era modern saat ini membuat menanak nasi tak serepot dahulu. Cukup memasukkan beras dan air ke dalam panci rice cooker serta menekan tombol memasak. Dan nasi pun matang dalam beberapa menit. (vad/ron)
0 Comments