Dikbud Merger Sekolah Kota Mojokerto
Sebanyak 8 Lembaga, Lokasi dan Fasilitas di Satu Lokasi
KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Jumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Mojokerto akan menyusut menjadi 44 lembaga. Pasalnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Mojokerto kembali melakukan regrouping atau merger terhadap delapan sekolah yang berlaku mulai tahun ajaran baru 2023/2024.
Kepala Dikbud Kota Mojokerto Amin Wachid mengatakan, penggabungan sekolah dilakukan pada lembaga yang berada dalam satu kompleks. Total, ada delapan SDN yang tahun ini dilebur menjadi empat lembaga. ”Kami lakukan regrouping di sekolah yang masih dalam satu halaman, sehingga fasilitasnya juga akan menjadi satu,” terangnya.
Selain itu, merger juga dilakukan untuk penataan nomenklatur sekolah. Mengingat, kata Amin, selama ini terdapat SDN dalam satu kelurahan yang penamaannya tidak sesuai urutan. ”Mulai tahun ajaran baru ini kami lakukan penataan agar tidak membingungkan masyarakat,” tandasnya.
Disebutkannya, sekolah yang dimerger adalah SDN Meri 1 dan SDN Meri 2 yang menjadi SDN Meri. Selain itu, SDN Gedongan 1 dan SDN Gedongan 3 juga digabung menjadi SDN Gedongan 1. Hal serupa juga diberlakukan di SDN Blooto 1 dan SDN Blooto 2 yang nomenklaturnya diubah menjadi SDN Blooto.
Regrouping juga dilakukan pada SDN Balongsari 7 dan SDN Balongsari 8 menjadi SDN Balongsari 3. Sehingga, sebut Amin, sekolah kompleks yang terdiri dari tiga lembaga di Jalan Gajah Mada itu sekaligus dilakukan penataan nomenklatur. Masing-masing disesuaikan menjadi SDN Balongsari 1, SDN Balongsari 2, dan SDN Balongsari 3.
Demikian dengan SDN Balongsari kompleks yang berada di Jalan Empunala, Kota Mojokerto. Penamaannya kini juga disesuaikan menjadi SDN Balongsari 4 dan SDN Balongsari 5. ”Saat PPDB akan berlaku penamaan baru,” tandasnya.
Dengan begitu, jumlah lembaga jenjang SDN di Kota Mojokerto kian menyusut dari semula 48 menjadi 44 sekolah. Tahun lalu, dikbud juga telah menggabungkan delapan sekolah menjadi empat lembaga.
Yakni dengan melakukan merger di SDN Purwotengah 1 dan 2 menjadi SDN Purwotengah serta SDN Kauman 1 dan 2 jadi SDN Kauman. Lalu, SDN Mentikan 2 dan 4 menjadi SDN Mentikan 2, juga di SDN Balongsari 5 dan SDN Balongsari 10 menjadi SDN Balongsari 5.
Meski begitu, lanjut Amin, regrouping SDN tahun ini tidak mempengaruhi terkait kuota PPDB di tahun pelajaran 2023/2024. Karena jenjang SDN tetap membuka pagu sebanyak 49 rombongan belajar (rombel) yang menampung 1.372 siswa. ”Jadi, regrouping ini tidak sampai mengurangi kuota PPDB. Karena di satu SDN gabungan tetap membuka paralel dua rombel,” pungkas Amin. Sementara di jenjang SMP negeri tidak ada perubahan dengan 9 pilihan sekolah. Secara keseluruhan, jumlah kuota yang dibuka mencapai 2.112 siswa dari 66 rombel. (ram/ron)
0 Comments