Bocah Asal Kemlagi Mojokerto Ditemukan Tewas usai 29 Hari Dilaporkan Hilang
KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Ditemukannya jasad Aura Enjelie alias Rara, 13, pelajar asal Kemlagi, Senin (12/6) malam tak lepas dari penangkapan dua pelaku pembunuhan beberapa jam sebelumnya. AB, 15, dan AD, 19 mengaku membunuh dan membuang jasad tepat di hari korban pertama kali dinyatakan hilang.
Dari pengakuan kedua tersangka, korban sengaja dibuang di area yang jauh dari pemukiman warga. Pembunuhan dilakukan tepat pada hari ketika korban berpamitan hendak pergi ke pasar malam bersama temannya tanggal 15 Mei silam.
”Kami menangkap pelaku dulu Senin (12/6) sore hari. Setelah itu ada informasi jika jasad korban sengaja dibuang dan dibungkus karung di parit dekat rel KA. Pembunuhan berlangsung sejak korban dilaporkan hilang oleh keluarga,” ungkap Kasatreskrim Polres Mojokerto Kota, AKP Bambang Tri Sutrisno. Praktis, Rara ditemukan dalam keadaan tewas setelah 28 hari dilaporkan menghilang oleh orang tuanya.
Namun Bambang belum bisa mengungkapkan apa motif pelaku sampai tega membunuh pelajar kelas IX SMP ini. Penelusuran dan penggalian keterangan sampai saat ini masih terus dilakukan demi mengungkap tabir dibalik peristiwa memilukan tersebut secara gamblang.
MENGENASKAN: Relawan mengevakuasi jasad korban ke kamar jenazah RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto usai ditemukan terbungkus karung di dalam parit dekat rel kereta api di Desa Mojoranu, Kecamatan Sooko, Senin (12/6) malam. (Farisma Romawan/JPRM)[/caption/]
”Kami masih mendalami baik itu motif maupun cara pelaku melakukan pembunuhan. Dan siapa saja yang terlibat dalam kasus tersebut,” tandasnya. Saat ini, mayat Rara telah dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto. Proses otopsi masih dilakukan petugas guna mengungkap secara mendalam bagaimana korban dibunuh oleh pelaku.
Uji lab oleh tim forensik Labfor Polda Jatim juga dijadwalkan berjalan hari ini (23/6) guna mengindentifikasi proses hilangnya korban hingga akhir ditemukan tewas terbunuh. ”Kami akan koordinasi dengan tim forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur untuk dilakukan autopsi sehingga dapat diperoleh keterangan bagaimana si korban ini dibunuh,” pungkasnya. (far/fen)
0 Comments