Berangkat 17 Juni, CJH Kabupaten Mojokerto Terbagi Menjadi Tiga Kloter
KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Jadwal keberangkatan calon jamaah haji (CJH) Kabupaten Mojokerto dipastikan masuk dalam tahap kedua penerbangan embarkasi Surabaya (SUB). Masuk di kelompok terbang (kloter) 67, 68, dan 69, 1.206 CJH dijawalkan bertolak menuju tanah suci pada 17 Juni nanti. Masa persiapan yang kurang sebulan lagi menjadi tantangan besar bagi CJH dalam menyiapkan fisik dan mental mereka agar selalu prima sebelum menunaikan rukun islam kelimanya nanti.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Kabupaten Mojokerto, M Zainut Tamam mengatakan, CJH Kabupaten Mojokerto masuk dalam kategori daerah penyangga. Di mana, keberangkatan rombongan terbesar dijadwalkan di hari-hari akhir bersamaan dengan empat daerah penyangga lain seperti Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan Bangkalan. Dengan begitu, maka besar kemungkinan pula terdapat penggabungan dengan rombongan jamaah dari daerah lain. ’’Untuk kloter 67 dan 68 kemungkinan utuh diisi jamaah Kabupaten Mojokerto. Sementara untuk kloter 69, akan digabung dengan rombongan daerah lain,’’ ujarnya.
Sebagai daerah penyangga, Tamam juga menyebut adanya potensi CJH yang akan dipisah dan digabung ke kloter lain yang akan berangkat lebih awal. Khususnya mengisi kloter yang kosong jelang keberangkatan. Dengan begitu, maka 1.206 CJH yang sudah melunasi biaya haji dituntut selalu siap jika sewaktu-waktu diberangkatkan lebih dulu. ’’Ya masih ada potensi itu, namun kemungkinannya tidak dalam jumlah besar,’’ tambahnya.
Saat ini, 1.206 CJH diminta terus menyiapkan diri untuk bisa bertolak ke tanah suci dan menunaikan ibadah rukun islam kelima dengan lancar. Mulai dari persiapan dokumen administrasi, kesehatan, hingga mental. Khusus untuk kesehatan, tim medis meminta agar CJH terus menjaga fisiknya agar tetap prima. Utamanya para lansia yang diperkirakan terdapat 65 persen dari total seluruh CJH.
Cuaca panas dan terik selama pelaksanaan haji nanti bahkan siap menyapa mereka saat di Tanah Suci nanti. Sehingga perlu antisipasi khusus agar asupan energi tetap terjamin demi menjaga stabilitas tubuh. ’’Di Indonesia saja sudah mencapai 37 derajat. Di Tanah Suci mungkin bisa lebih panas lagi. kami sudah berikan pemahaman kepada jamaah saat manasik haji kemarin,’’ tutur Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Mojokerto, dr. Agus Dwi Cahyono.
Petugas medis sendiri sudah memberikan menu khusus dalam mengantisipasi kondisi kesehatan selama persiapan keberangkatan. Di mana, CJH diminta berlatih jalan minimal 3 sampai 4 kilometer (km) rutin setiap pagi. Tak hanya itu, mereka juga dianjurkan untuk kerap minum air putih minimal 2 liter atau 8 gelas sehari. Tujuannya, agar selama pelaksanaan haji nanti, tidak sampai terjadi dehidrasi sehingga bisa membahayakan fisik jamaah. ’’Kami sudah mendampingi pelaksanaan latihan jalan rutin selama manasik di setiap kecamatan,’’ ujarnya.
Sesuai update terakhir pembayaran Bipih kemarin, terdapat 1.206 CJH Kabupaten Mojokerto yang terkonfirmasi lunas di akhir perpanjangan waktu pelunasan tahap ketiga. Artinya, ada sekitar 181 dari kuota 1.387 CJH yang tidak melunasi sehingga menunda keberangkatannya di tahun depan. ’’Tahap tiga ada tambahan sekitar 93 CJH yang melakukan pelunasan Bipih,’’ pungkasnya. (far/fen)
0 Comments