Bangkai Girder Jembatan Rejoto di Kota Mojokerto Segera Dievakuasi
KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Bangkai girder Jembatan Rejoto yang ambruk 2016 silam segera diangkat dari Sungai Ngotok. Di samping berpotensi membahayakan konstruksi jembatan, evakuasi balok beton penyangga itu juga dilakukan seiring digarapnya proyek Taman Bahari Mojopahit yang digulirkan tahun ini.
Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRPRKP) Kota Mojokerto Endah Supriyani menyebutkan, evakuasi bangkai girder Jembatan Rejoto dilakukan berdasarkan hasil kajian yang dilakukan tahun 2022 lalu. ”Sesuai hasil kajian memang dilakukan pengangkatan,” ungkapnya kemarin.
Pasalnya, gelagar beton yang berada di bawah permukaan air Sungai Ngotok berpotensi membahayakan konstruksi Jembatan Rejoto. Karena 6 bentang girder sepanjang kurang lebih 50 meter itu kondisinya kini telah tertutup sedimen.
Sehingga, aliran air dari anak Sungai Brantas itu terhalang dan dikhawatirkan menggerus fondasi jembatan yang menghubungkan Kelurahan Pulorejo dan Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon itu. ”Jadi akan ditindaklanjuti tahun ini,” ungkapnya.
Selain itu, pengangkatan bangkai girder dari Sungai Ngotok juga seiring digulirkannya proyek strategis nasional Taman Bahari Mojopahit. Mengingat, destinasi wisata yang dibangun di kawasan Jembatan Rejoto itu akan menyediakan wahana susur sungai.
Endah mengatakan, kajian juga telah dilakukan untuk mengetahui posisi bentangan girder di dalam Sungai Ngotok. Dan, salah satunya mendekati permukaan yang akan tampak saat aliran air sungai sedang surut. ”Demi keamanan, sehingga harus segera dievakuasi,” pungkasnya. (ram/ron)
0 Comments